BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai hasil survei Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi (eLSID) sebagai pemacu meningkatkan kinerja. Hasil survei eLSID menyatakan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur Ahmad Heryawan dan wakilnya, Dede Yusuf, (Hade) menurun. “Kritik masyarakat itu penting sebagai bahan evaluasi. Ini harus dijadikan bahan memicu peningkatan kinerja. Artinya apapun kritik masyarakat itu harus dijadikan sebagai perbaikan kinerja,” ujar Heryawan di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin.
Dia mengklaim selama kepemimpinannya sudah menjalankan tugas dan mengaplikasikan program kerja dengan maksimal. Bahkan, jadwal tidurnya semakin terbatas karena aktivitas gubernur. Dia menyatakan terkadang masyarakat tidak tahu kinerja gubernur yang sebenarnya, namun penilaian masyarakat harus didengar untuk perbaikan kinerja.“ Masyarakat tidak tahu kinerja gubernur dan kepala daerahnya seperti jalan rusak, kemudian masyarakat lapor. Ternyata itu tanggung jawab wali kota, bukan gubernur,” tandasnya.
Kritikan kinerja tidak hanya datang dari masyarakat, tapi juga dari anggota DPRD. Anggota DPRD Jabar Didin Supriadin mengaku heran tingkat popularitas Hade meningkat, tapi kepuasan publik terhadap kepemimpinan keduanya menurun. “Kok bisa begitu ya, seharusnya berbanding lurus ketika tingkat popularitas naik, maka tingkat kepuasan terhadap kinerja juga seharusnya naik. Saat kepuasan kinerja menurun, maka ada persoalan terhadap kinerja birokrasinya. Jadi,harus dievaluasi secara utuh faktor penyebabnya,” beber Didin.
Sebelumnya eLSID merilis tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf menurun hingga 6,6%. Anehnya menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013 tingkat popularitas keduanya terus meningkat. (tantan sulthon)
Sumber: Harian Seputar Indonesia - Rabu, 05 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar