Recent Posts

Jumat, 17 Februari 2012

10 Juta Per RT, Upaya Terobosan Menyentuh Langsung Kebutuhan Rakyat


 Pengalokasian dana sebesar Rp. 10 juta untuk setiap ke-RT-an di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur, pada dasarnya merupakan program yang khusus dilaksanakan agar menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Meskipun selama ini pemerintah telah berupaya keras mewujudkan pembangunan di berbagai bidang kehidupan. Namun masih saja ada masyarakat yang mengeluh dan merasa belum memperoleh perhatian dari pemerintah. Sesuatu hal yang wajar terjadi, mengingat beragam kepentingan di tengah masyarakat yang sangat majemuk.

Karena upaya yang dilakukan selama ini tampak masih belum menyentuh langsung kebutuhan rakyat maka itu pula, perlu dilakukan terobosan-terobosan. Salah satunya antara lain dengan mengucurkan dana segar sebesar RP. 10 juta untuk membantu kebutuhan masyarakat secara langsung. Dan wilayah ke-RT-an merupakan tataran yang langsung berada di tengah-tengah masyarakat sebagai sasaran program, tentu saja setelah mempertimbangkan berbagai aspek serta dampak yang akan menyertainya.

Bupati Cianjur Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, MM. Yang menggagas program ini menuturkan awal mula munculnya ide tersebut setelah pihaknya sering bertemu dan berdialog dengan masyarakat. Khususnya ketika ia mengagendakan kunjungan rutin Saba Desa, baik ke pelosok terpencil maupun perkotaan di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur. Hingga ketika pihaknya melaksanakan bedah kampung, di beberapa wilayah. Dan mendapat sambutan yang sangat positif dari masyarakat.

“Dengan melakukan Saba Desa dan Bedah Kampung, saya kerap bertemu beragam lapisan warga masyarakat dan mendengar langsung apa saja yang meraka butuhkan!”, ungkap Bupati sambil menambahkan, memang kebutuhan masyarakat di setiap “wewengkon” ada yang berbeda-beda. Tetapi dengan begitu kita dapat mengetahui secara langsung, tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan idak hanya mendengar laporan saja dari aparat terkait yang terkadang tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya di lapangan.

Dari hasil kunjungan dan berdialog langsung dengan masyarakat itu pula, akhirnya ia dapat menarik kesimpulan bahwa rakyat memerlukan dana segar yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh mereka. Dalam pengertian setiap kebutuhan penting atau mendesak baik untuk perorangan maupun umum, di bawa ke dalam urun rembug warga di ke RT an masing-masing.

Berbekal pemikiran-pemikiran sederhana itu pula akhirnya ia memandang perlu, untuk melakukan pengkajian secara lebih komprehensif oleh sebuah tim. Hingga melakukan bimbingan teknis serta melahirkan petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis sebagai pedoman pelaksanannya di lapangan. Di samping tentu itu saja melakukan pembahasan-pembahasan dengan para wakil rakyat di DPRD Kabupaten Cianjur. Karena dana yang harus dipersiapkannya pun, bersumber dari APBD Kabupaen Cianjur.

Dengan demikian lanjut Bupati, program terobosan ini murni ditujukan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Cianjur. Murni untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat seiring dengan peningkatan IPM Kabupaten Cianjur di tahun-tahun mendatang.

“Kalaupun dalam pelaksanaannya kemudian masih terdapat hal-hal yang tidak kita harapkan, mari benahi bersama!”, tandasnya. Di sisi lain berdasarkan pantauan di lapangan hampir sebagian besar pengurus ke-RT-an di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur, terus melakukan rembug warga di wilayahnya masing-masing. Perencanaan beragam kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan warga mulai ditetapkan, menyongsong datangnya aliran dana segar sebesar RP. 10 juta untuk setiap ke-RT-an tersebut.

Dan yang cukup menarik, pengorganisasian dan pengadministrasian di tingkat ke-RT-an saat ini mulai di tata rapih. Suatu hal yang sebelumnya mungkin tidak pernah dilakukan, karena hanya beberapa ke-RT-an saja yang selama ini telah menjalankan roda organisasi sesuai mekanisme yang ada. Bahkan ada beberapa ke-RT-an yang semula tidak memiliki unsur kepengurusan yang lengkap. Kini mulai dilengkapi dan di tata ulang kembali. Termasuk melakukan perencanaan program kegiatan dengan sebaik-baiknya. Suatu dampak positif yang mulai terasa dan perlu mendapat apresiasi dari semua pihak.

Dampak lain yang diharapkan dari mulai penataan organisasi serta administrasi di tingkat ke-RT- an ini antara lain, dapat terinventarisasinya beragam potensi yang ada di masing-masing wilayah ke-RT-an tersebut. Sehingga apabila seluruh ke-RT-an telah memiliki data lengkap tentang wilayahnya, maka pada akhirnya akan terhimpun sebuah adata akurat yang menjelma menjadi data base untuk tingkat Kabupaten Cianjur.

Artinya disamping potensi SDA dan SDM yang dimiliki, proses pemetaan kondisi wilayah akan berlangsung alamiah dan tidak ada rekayasa. Kita pun akan mengetahui dengan jelas, tentang berapa jumlah penduduk yang masuk dalam kategori benar-benar miskin, berapa jumlah janda, duda, lansia, remaja, balita dan lain sebagainya. Hingga yang masih menganggur, bahkan akan terdata pula berapa jumlah preman yang ada di kampung atau ke-RT-an tersebut.

Hal di atas mungkin dianggap merupakan persoalan yang berbeda. Tetapi kenapa tidak, kalau dari program Rp. 10 juta ini dapat berkembang menjadi program-program lain yang mampu mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana ungkapan Bupati Cianjur dalam setiap kesempatan bahwa apabila program Rp. 10 juta per-RT-ini, dapat terlaksana dengan baik. Insya Allah tingkat kesejahteraan warga masyarakat di tingkat desa hingga tingkat Kabupaen Cianjur akan segera meningkat. (ed.BH).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar