Guna mengatasi kekeringan di wilayah Kota Depok, pemerintah setempat mendistribusikan 63 alat biopori ke setiap kelurahan. Alat itu untuk memperbanyak sumur resapan yang saat musim hujan bisa menampung air agar tidak banjir.
”Pemberian alat ini untuk menambah ketersediaan air selama musim kemarau. Kami berharap, gerakan sumur resapan ini mengakar sebagai budaya masyarakat,” tutur Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad.
Selain mengatasi kekeringan, kata dia, gerakan sumur resapan itu untuk meningkatkan kualitas air di wilayahnya. Selama beberapa tahun terakhir, daerah resapan air di Depok sudah berubah fungsi menjadi pemukiman dan perkantoran.
Paling banyak, terdapat di kawasan Margonda. ”Program sumur biopori harus dijalankan dan disukseskan untuk menyelamatkan kondisi air dan lingkungan. Agar warga tidak kekurangan air,” tegasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Yayan Ariyanto menambahkan, tujuan pemberian alat biopori itu agar setiap warga memiliki lubang biopori di rumahnya. Dengan begitu, Depok yang terbagi dalam 63 kelurahan terbebas dari ancaman kekeringan. ”Kita perlu menjaga ketersediaan air tanah, menghasilkan kompos, dan mengurangi resiko banjir,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar