Recent Posts

Senin, 02 April 2012

Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2011 Naik



Pendapatan_Daerah_Kabupaten_Bogor_Tahun_2011_NaikBupati Bogor, Rachmat Yasin (RY), saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2011, di ruang rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bogor, Kamis (8/3), menyatakan pendapatan daerah Kabupaten Bogor tahun 2011 lebih tinggi dari dari target yang ditetapkan. Pendapatan yang didapat sebesar Rp. 3,46 triliun, lebih tinggi 104,57 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 3,31 triliun.
Bupati mengungkapkan, tingginya pendapatan ini didapat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan dari pendapatan lain yang sah. “Tingginya pendapatan ini dikontribusikan oleh tiga sember pendapatan daerah, yaitu dari PAD sebesar Rp. 696,9 milyar, Dana Perimbangan sebesar Rp. 1,78 triliun, dan lain – lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 985,4 miliar,” ungkapnya.
Pada kelompok belanja daerah, Bupati Bogor menyatakan belanja daerah Kabupaten Bogor tahun 2011 lebih rendah dari target yang ditetapkan. “Realisasi belanja daerah Kabupaten Bogor tahun 2011 lebih rendah 90,84 persen dari target yang direncanakan, realisasi belanja daerah tahun 2011 sebesar Rp. 3,23 triliun lebih rendah dari target yang telah ditetapkan atau dibawah rencana sebesar Rp. 3,56 triliun,” katanya.
Dihadapan para anggota dewan, Bupati juga menyampaikan mengenai perkembangan dan kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan kebijakan prioritas pembangunan pada tahun anggaran 2011. Prioritas pertama mengenai percepatan implementasi revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan, diantaranya pada fokus kebijakan ketahanan pangan menunjukkan bahwa dari sisi ketersediaan pangan yaitu produksi padi mencapai 526.766 ton pada tahun 2011, sehingga kecukupan kebutuhan pangan masyarakat tercapai sebesar 66,2 persen. Prioritas kedua, yaitu peningkatan investasi dan peluang kerja, pada tahun 2011 kondisi ekonomi Kabupaten Bogor relatif stabil, bahkan mengalami peningkatan seiring dengan tumbuhnya beberapa sektor penggerak ekonomi dan membaiknya infrastruktur penunjang ekonomi.
Prioritas ketiga, yaitu peningkatan kualitas dan pemerataan penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Prioritas keempat, mengenai pengembangan infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, selama tahun anggaran 2011 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah membangun infrastruktur jalan sepanjang 850 meter, dan meningkatkan kualitas jalan dalam kondisi baik menjadi 81,10 persen, serta peningkatan jalan desa sebagai penunjang aktifitas pertanian sepanjang 35 Km. Selain itu pada tahun 2011 telah ditingkatkan dan dibangun jembatan sebanyak 11 jembatan.
Prioritas kelima, mengenai pengembangan budaya lokal dan destinasi wisata, Pemkab Bogor telah melakukan pengembangan dan pelestarian nilai budaya, serta fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM pariwisata. Pada tahun 2011 jumlah kunjungan wisata sebanyak 4.230.475 wisatawan, atau naik sebesar 46.04 persen dari jumlah kunjungan wisata pada tahun 2010. Prioritas keenam, yaitu pembangunan kehidupan sosial dan keagamaan, dimana pada tahun 2011 Pemkab Bogor terus menerpakan program Nongol Babat (Nobat) yang sangat berdampak positif bagi penurunan gangguan ketentraman dan ketertiban umum di masyarakat.
Prioritas ketujuh, mengenai peningkatan kinerja pemerintahan daerah, dimana untuk meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah, Pemkab Bogor telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan aparata sebanyak 1.244 orang.
Selain menyampaikan LKPJ tahun anggaran 2011, Bupati Bogor juga menyampaikan dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu mengenai Raperda pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi kelas C, dan Raperda tentang retribusi pelayanan kesehatan pada RSUD Cileungsi.
Dalam Raperda mengenai pembentukan RSUD Cileungsi kelas C, Bupati Bogor, menjelaskan bahwa pembentukan ini untuk melayani kesehatan masyarakat di wilayah timur Kabupaten Bogor. “Kiranya kita mencermati bahwa wilayah Kabupaten Bogor bagian timur belum memiliki RSUD, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan Pemkab Bogor belum dapat dikatakan merata dan seimbang, oleh karena itu pada bulan April nanti akan diresmikan RSUD Cileungsi untuk menjawab kebutuhan akan pelayanan kesehatan masyarakat di bagian timur Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, pembangunan RSUD Cileungsi ini dilakukan sepenuhnya untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat, tidak untuk meniingkatkan pendapatan daerah. “Pembentuka RSUD Cileungsi ini sepenuhnya untuk melayani masyarakat di wilayah timur Kabupaten Bogor, mendirikan RSUD ini adalah untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat bukan untuk meningkatkan pendapatan daerah. 100 persen pembiayaan pembangunan RSUD Cileungsi ini berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.
Sementara itu, Raperda mengenai retribusi pelayanan kesehatan pada rumah sakit Cileungsi, Bupati menyatakan, dengan Raperda ini dapat memenuhi aspek legalitas pemberlakuan pelayanan rumah sakit Cileungsi. “Mengenai Raperda tentang retribusi pelayanan kesehatan pada rumah sakit Cileungsi, kiranya dapat memenuhi aspek legalitas pemberlakuan pelayanan rumah sakit Cileungsi yang tentunya telah dipertimbangkan berdasarkan kontinuitas, dan pengembangan layanan dan daya beli masyarakat,” tandasnya. (ARI/DISKOMINFO KABUPATEN BOGOR)

http://www.bogorkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2308:pendapatan-daerah-kabupaten-bogor-tahun-2011-naik&catid=109:gabungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar