Laju Inflasi tahun kalender 2012
untuk Kota Depok tercatat sebesar 4,11 persen. Sesuai data dari BPS,
inflasi tertinggi di Kota Depok dicapai pada bulan Agustus yaitu sebesar
1,21%. Tingginya angka tersebut disebabkan karena tingginya permintaan
(kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah
desakan/tekanan produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi ‘product or service’ dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi) mengingat saat itu menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Penyebab utama inflasi lebih dipengaruhi
peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan penyebab
kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor
yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government)
seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan
pembangunan infrastruktur, regulasi, dan lain lain. Namun demikian,
apabila merujuk pada standar secara nasional maka laju inflasi Kota
Depok Tahun 2012 masih dalam batas aman yaitu termasuk inflasi ringan.
Inflasi memiliki dampak positif dan
dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi
itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat
mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan
mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu
pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi),
keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan
investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Masyarakat
dengan pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta
serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga
sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke
waktu.
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan
berkurangnya investasi di suatu daerah, mendorong kenaikan suku bunga,
mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca
pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat.
Kota Depok merupakan salah satu kota
yang menjadi acuan Inflasi Nasional. Untuk mengendalikan dan
mengevaluasi perkembangan inflasi di Kota Depok maka saat ini Kota Depok
telah memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari
berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dikoodinir oleh Asisten
Ekbangsos dan beranggotakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Bappeda, Bagian Ekonomi, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, dan Dinas
Tata Ruang. Dengan adanya tim pengendali inflasi daerah Kota Depok,
diharapkan inflasi Depok tetap mampu mendorong perekonomian yang lebih
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar