Recent Posts

Jumat, 11 Januari 2013

Inflasi 2012 di Kota Depok

Pada bulan Desember 2012, kota Depok mengalami inflasi sebesar 0,40 %. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga dari beberapa komoditas, diantaranya masi, daging ayam ras, telur ayam ras, mie, sawi hijau, dan daging sapi. Sementara komoditas yang mengalami deflasi meliputi komoditas beras, jeruk, minyak goreng, dan cabe merah.
Dari 66 kota di Indonesia, tercatat pada bulan Desember 2012 semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 2,57 persen dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 0,02 persen.
Di Provinsi Jawa Barat pada Bulan Desember 2012 inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,52 persen, dan terendah terjadi di Kota Bogor sebesar 0,16 persen.
Jika dilihat inflasi selama tahun kalender 2012, maka pada tahun 2012 tercatat bahwa inflasi nasional sebesar 4,3 persen, inflasi provinsi Jawa barat sebesar 3,86 persen, dan inflasi Kota Depok sebesar 4,11 persen. Terlihat bahwa pada tahun 2012 Kota Depok mengalami inflasi tertinggi se Jawa Barat, yaitu sebesar 4,11 persen.
Inflasi Kota Depok pada Tahun 2012 banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga yang terjadi pada komoditas berupa nasi, beras, daging sapi, mie, bawang putih, tahu mentah, bawang merah, dan jeruk. Berdasarkan kenyataan ini terlihat bahwa perubahan harga beras dan turunannya (nasi matang) mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap inflasi di Kota Depok. Sehingga program diversifikasi pangan melalui “one day no rice”, sudah sangat tepat untuk dilaksanakan. Dengan mulai menggantikan posisi beras sebagai sumber utama karbohidrat dengan bahan makanan lain, maka tingkat ketergantungan terhadap beras mulai dapat dikurangi pula. Dengan berkurangnya tingkat ketergantungan terhadap beras ini, maka makin lama pergerakan harga beras tidak akan banyak berpengaruh terhadap laju inflasi di Kota Depok.
Selama tahun 2012, komoditas yang sering mengalami inflasi tiap bulannya adalah beras, daging ayam ras, daging sapi, mie, dan telur ayam ras. Sedangkan komoditas yang sering mengalami deflasi adalah cabe merah, beras, daging ayam ras, minyak goreng, bawang merah, dan telur ayam ras. Fenomena ini memperlihatkan bahwa komoditas yang sering naik turun harganya di Kota Depok selama tahun 2012 adalah beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Secara umum biasanya beras selalu mengalami peningkatan harga pada awal tahun, baru setelah itu mengalami penurunan, kemudian bergejolak lagi saat mendekati lebaran. Kebutuhan Beras di Depok sekitar 97% diimpor dari berbagai daerah. Kenaikan harga setiap awal tahun ini seringkali disebabkan oleh faktor cuaca. Akhir tahun dan awal tahun biasanya curah hujan cukup tinggi, dan hal ini seringkali menyebabkan berkurangnya atau bahkan gagalnya panen padi. Walaupun panen raya padi tidak lakukan saat akhir tahun atau awal tahun, namun keadaan cuaca seringkali membuat berbagai pihak was-was terhadap hasil panen, dan kekhawatiran ini mendorong kenaikan harga beras di pasaran.
Kenaikan harga daging sapi yang terjadi pada tiga bulan terakhir di tahun 2012, membuat masyarakat Depok mengurangi konsumsi daging sapi dan beralih ke daging lain, khususnya daging ayam ras. Peningkatan permintaan terhadap daging ayam ras tentunya akan memberikan pengaruh terhadap harga ayam ras itu sendiri. Kebutuhan daging ayam ras kota depok separoh lebih bisa dihasilkan sendiri, sedangkan 40 persennya diimpor dari berbagai daerah lain.
Sumber: BPS Kota Depok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar